ALFALAH MALANG – Rutinitas istighosah dan pengajian kitab di Pondok Pesantren Alfalah Ganjaran terus berlanjut, meneruskan tradisi yang telah dibangun oleh pendirinya, Kyai Musthofa Siraj.
Kali ini istighasah dan pengajian kitab dilaksanakan di Pondok Pesantren Alfalah Ganjaran Gondanglegi Malang pada Kamis, (21/08/2025).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap Kamis malam Jumat setelah Isya ini diikuti oleh alumni pondok dan masyarakat sekitar.

Dalam pengajian kitab Bidayatul Hidayah yang berlangsung khidmat, Pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Ganjaran sekaligus Ketua MWCNU Kecamatan Gondanglegi, KH. Muhammad Shodiq, M.Pd., menyampaikan beberapa pesan penting. Salah satu poin utamanya adalah tentang tata krama yang harus dilakukan saat matahari terbit.
“Saat matahari terbit setinggi satu tombak, lakukan salat dua rakaat sebagai tanda hilangnya waktu makruh,” ujar KH. Muhammad Shodiq.
“Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan salat duha, mulai dari empat rakaat dengan dua salam, atau bisa juga enam hingga delapan rakaat” Tambahnya.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya ilmu dalam setiap amalan. Dalam analogi yang menarik, KH. Muhammad Shodiq menyampaikan, “Baca dzikir tanpa ilmu, bagaikan jagongan tanpa kopi.”
Perumpamaan ini menyoroti bahwa ibadah dan amalan spiritual harus didasari oleh pemahaman yang benar agar dapat memberikan manfaat yang optimal.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 100 kali, istighosah, tahlil, pengajian kitab, dan diakhiri dengan doa.
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah bagi para alumni dan masyarakat untuk terus menimba ilmu agama dari para kyai.